Kepribadian seorang aktifis tekadang menyimpan banyak misteri, yang biasanya dikalangan mahasiswa biasa menjadi sebuah pertanyaan menarik. Adakah seorang aktifis jatuh cinta??? ataukah seorang aktifis mengerti tentang cinta dengan berbagai romantikanya???
Sosok seorang aktifis tidakalah sama dengan manusia yang ada disekelilingnya, yang membedakan adalah paradigma yang melekat didalam semesta pikirannya, dan pada gilirannya merubah sikap dan tingkah laku secara radikal. Namun demikian, seorang aktifis tetaplah makhluk yang memiliki karakter manusia pada umumnya. Aktifis terlahir dengan membawa segumpal misi tertentu yang harus disampaikan kepada yang berhak, jika ini tak terjadi maka gugur sudah label aktifis yang melekat dalam dirinya. Misi yang digenggam aktifis adalah sebentuk tugas kemanusiaan yang sifatnya jangka panjang, bahkan misi tersebut bisa saja terkemas dalam wadah ideologi. Secara otomatis ia memiliki cara pandang yang berbeda tentang dunia dan kehidupan umat manusia secara menyeluruh. Hal inilah yang menjadikan diri seorang aktifis menggelora dalam koridor perjuangannya, yang senantiasa meletup-letup ketika mendengar panggilan nurani kemanusiaan yang berintikan nilai-nilai keadilan.
Kelembutan pada diri aktifis merupakan pengejawantahan nilai-nilai kemanusiaan yang menjadi platform perjuangannya , namun seringkali dirinya menjadi berang dan sangat keras ketika menghadapi monster kezaliman. karena apa yang ia lihat dan rasakan sama sekali tidak benar menurut nuraninya, sehingga ia menjadi makhluk yang mencoba berontak dari kenyataan yang mengungkungnya.
Dalam perjalanannya, seorang aktifis juga memiliki jeda-jeda dalam kehidupan pribadinya. Sesekali ia menikmati hidup seperti manusia pada umumnya, dan terkadang hal ini dapat melenakannya dari misi yang seharusnya ia lanjutkan. Perangkap kenyamanan seringkali tidak disadarinya, bahkan ia menjadi manusia yang kehilangan arah ketika ia mendapatkan kesadaran baru tentang hidup dan kehidupan dalam dimensi yang sifatnya mapan, sederhananya ia merasa nyaman dengan dunia baru tersebut. Inilah perangkap besar bagi seorang aktifis, kenyamanan, kemapanan, serta keindahan adalah bumbu awal bagi jebakan perjuangan.
Gairah baru yang seringkali menghambat semangat serta laju perjuangannya adalah kondisi hati yang memiliki kecenderungan terhadap lawan jenis, singkatnya adalah jatuh cinta..........
Beruntung jika ia jatuh hati kepada seseorang yang memiliki kesamaan visi perjuangan, dan akan sangat berbahaya jika seseorang yang dicintainya memiliki kepribadian atau cara pandang yang sangat bertolak belakang dengan visinya, Konsekuensinya adalah salah satu pihak harus rela mengikuti aturan main dengan pihak yang satunya, jika yang menang adalah pihak aktifis maka tidak ada masalah, tapi jika sebaliknya maka tamat sudah mimpi besar seorang aktifis dalam menggapai puncak kepahlawanan.
Gairah percintaan pada dasarnya dapat menjadi dinamit bagi motor perjuangan, jika cinta tersebut ditempatkan sesuai dengan porsinya. Aliran energi yang terlahir dari cinta adalah cahaya besar yang mampu menyinari cara pandang perjuangan yang mulai redup. Dan itulah yang membuat seorang aktifis merasa betah dengan jalan terjal yang ia tempuh, karena ada tambatan hati yang setiap saat menghiburnya dan menenangkan hatinya dikala menemui jalan buntu perjuangan.
Seorang aktifis sejati dalam sejarah umat manusia terbukti mampu menempatkan cinta pada porsinya yang pas, dan pada gilirannya roda perjuangan terus berputar seakan-akan mendapatkan pelumas baru secara terus menerus. Figur aktifis sejati dapat kita lihat dalam sosok kepribadian Muhammad SAW sang revolusioner yang merubah paradigma bangsa arab dan merombak tatanan struktur social masyarakat arab secara radikal dari format kejahiliyahan menjadi format keilahian.
Baginya, dunia dan seisinya tidak memiliki arti apa-apa jika dibandingkan dengan ridha ilahi, dan harapan itulah yang senantiasa terpatri dalam dadanya yang pada gilirannya menjadikan dirinya sosok nomor satu dalam sejarah peradaban umat manusia.
[ Sesuatu yang baik selalu sederhana dan tanpa pamrih. Cinta kasih dan tanpa pamrih adalah pandangan hidup yang seharusnya menuntun kehidupan kita. Dengan atau tanpa inisiasi, dengan atau tanpa kesadaran Tuhan -- Guru Ching Hai ”]
[ Kata yang paling indah dibibir umat manusia adalah kata "Ibu", dan panggilan paling indah adalah "Ibuku". Ini adalah kata yang penuh harapan dan cinta, kata manis dan baik yang keluar dari kedalaman hati -- Kahlil Gibran”]
[ dua hal tetap yang tidak bisa di ulangi ;Waktu dan kesan pertama-cynthia ozick”]
Oleh ; ricky valentino
cabang makassar timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
jikalau ada komentar dari kawan-kawan maka tolong berkomentar dengan yang sejujurnya apakah itu baek ataupun buruk...